Perbanyakan
secara in vitro merupakan teknik yang sangat menjanjikan untuk perbanyakan
tanaman. Dengan teknik ini dapat diperoleh bibit tanaman yang banyak dalam
waktu singkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi
media dengan harga dan resiko kontamimnasi yang rendah. In take hara yang digunakan pada umumnya diganti dengan penggunaan
pupuk cair Growmore dengan penambahan
sari kulit manggis sebagai antikontaminasi. Varietas yang digunakan untuk
dikulturkan adalah Phalaenopsis sumatrana.
Phalaenopsis
sumatrana merupakan salah satu jenis anggrek langka. Oleh karena itu
diharapkan penelitian dapat menjadi salah satu cara konservasi anggrek langka,
khususnya Phalaenopsis sumatrana. Penelitian
dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan di CV. Agribiotech dari bulan
April hingga Juni 2013.
Percobaan menggunakan 4 macam inovasi media pupuk cair dengan
penambahan sari kulit manggis 4%, 8%, 16% dan 20%. Media MS digunakan sebagai
kontrol positif. Kulit manggis mempunyai kandungan vitamin C dan vitamin E sebagai antioksidan yang diperlukan untuk
mempecepat pembentukan sel-sel kalus. Kulit manggis memiliki kandungan stibenes yang bermafaat sebagai
antifungi (antijamur) yang kuat sehingga diharapkan mampu mengurangi
kontaminasi pada media kultur jaringan. Jika
dilihat tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, salah satu yang telah
tercapai yaitu menciptakan media kulltur jaringan dengan dengan resiko
kontaminasi dan harga yang relative rendah. Hasil tersebut di atas dapat
dibuktikan inovasi media yang dibuat memiliki harga dari media kultur jaringan Murassige Skoog, Vacin Went, dan New Phalaenopsis. Selain itu hasil akhir yang diperoleh dari penelitian
ini adalah semakin tinggi kadar sari kulit manggis semakin tinggi pula tingkat
kontaminasi. Untuk target luaran yang ke dua belum sepenuhnya tercapai, karena
penanaman eksplan belum sampai tumbuh kalus, namun eksplan yang ditanaman mengalami
respon positif terhadap media.
Kata kunci: SariKulitManggis,
AnggrekBulanSumatra, kulturjaringan