Terdapat sebuah masa atau zaman
dimana bumi hanyalah bola gas sangat panas yang berputar pada porosnya.
Sehingga pada masa itu belum terdapat kehidupan. Bergerak berkembang dengan
kurun waktu yang tidak singkat, namun keadaan bumi masih belum stabil, iklim
masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Perkembangan inilah awal mula
terdapat tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu (mikroorganisme),
hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan, dan jenis ganggang
atau rumput-rumputan. Setelah bumi cukup dingin muncul kehidupan pertama.
Perubahan terjadi, makhluk hidup berkembang dari bentuk yang
sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA
mengalami perubahan kode genetik (mutasi). Kode genetik yang paling sesuai
keadaan lingkungan akan mendapat peluang yang lebih baik untuk berkembang.
Organisasi yang dapat bertahan hidup di lingkungan tertentu disebut dengan
adaptasi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya
dapat mengembangkan populasinya, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan
punah.
Dalam sejarah bumi, organisme
pertama merupakan nenek moyang organisme makroskopis dan multiseluler terutama
tumbuhan dan hewan serta manusia berasal dari organisme mikroskopis dan
uniseluler (bersel tunggal). Sekitar 2,5 miliar tahun silam produksi oksigen
(O2) oleh prokariotik primitif dan menciptakan atmosfer aerob yang memulai
suatu tahapan untuk evolusi kehidupan aerob. Sementara evolusi prokariotik
terus berlanjut, beberapa organisme mampu menggunakan oksigen untuk metabolisme
makhluk organik atau (siano bakteri fotosintetik). Sekitar 1,7 miliar tahun
silam sel eukariotik telah berevolusi dari komunitas prokariota. Organisme
multiselule muncul sebelum hewan tertua muncul di sekitar 500 juta tahun silam
dan evolusi terus terjadi seiring dengan pergeseran benua. Zaman keemasan
reptil, tumbuhan berbunga dan mamalia ada pada zaman mesozoikum dan awal
senozoikum.
Pada zaman itu perkembangan
reptil mencapai puncaknya terutama dinosaurus. Zaman ini ditandai dengan
aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami
pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat
ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi
penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang
peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir
zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk.
Saat itu keadaan bumi sudah
semakin memungkinkan untuk mendorong munculnya makhluk hidup lainnya seperti
binatang menyusui, sejenis kera dan monyet. Ditandai dengan munculnya beragam
jenis binatang menyusui (mamalia) termasuk primata seperti kera. Sedangkan
jenis reptil raksasa lambat laun lenyap.
Manusia
menempati bumi dalam kurun waktu 2 juta tahun namun telah memberikan perubahan
besar pada permukaan bumi Meningkatnya
suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan
global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan
punahnya berbagai jenis hewan.
Kegiatan
Manusia Memengaruhi Bumi. Manusia selalu berusaha agar kebutuhan tersebut
terpenuhi. Ketika manusia ingin memenuhi kebutuhan pangannya, maka mereka
membuat lahan pertanian seperti sawah dan kebun. Membendung air untuk memenuhi
kebutuhannya akan air.
Sumber
daya alam dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sangat
disayangkan, terkadang manusia sampai merusak alam untuk memenuhi kebutuhannya.
Perbuatan manusia inilah yang dapat mengubah permukaan bumi. Beberapa kegiatan
manusia seperti pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar dan penambangan
yang membabi buta dapat mengubah permukaan bumi. Tak hanya akan merugikan
generasi manusia kelak tapi juga makhuk hidup lain di sekitarnya.
Tahun
3000 kondisi bumi sudah semakin berantakan, alam yang natural sudah tidak ada
lagi, pepohonan nan hijau berubah menjadi gedung-gedung tinggi pencakar langit
yang berkilauan dengan lapisan kaca yang seperti berlian, sinar matahari sangat
menyengat kulit, langit siang berwarna jingga agak gelap karena atmosfir bumi
sudah rusak diakibatkan efek kaca, serta bahan-bahan kimia yang digunakan oleh
penduduk disana. Malam seperti siang, karena lampu-lampu ada dimana-mana,
tetapi tidak ada satupun manusia yang berkeliaran di saat malam, karena hawa
begitu panas menyengat kulit.
Tanpa
adanya kesadaran dari manusia, bumi tidak akan membaik. Kebiasaan hidup
konsumtif menjadikan pengeksplotasian biumi semakin besar-besaran. Makhluk
hidup yang ada saat ini mungkin tidak akan lagi dapat ditemui kelak. Sedikit
demi sedikit jumlah verietas yang ada berkurang. Seleksi alam mulai dirasakan
dampaknya dan banyak makhluk hidup tidak dapat mempertahan kan kelangsungan
hidup spesiesnya. Banyak spesies baru yang merupakan adaptasi dari perubahan
lingkungan atau mutasi karena kerusakan lapisan atmosfer dan sebab lainya.